Nasi Goreng
Nasi adalah sebuah bagian penting dari masakan tradisional Tionghoa
munurut catatan sejarah nasi goreng sudah ada sejak 4000 sebelum masehi
dan kemudian menyebar ke Asia Tenggara.
Pertama kali dibawa oleh perantau-perantau Tionghoa, ada berbagai
macam resep nasi goreng tapi unsur utama adalah nasi, minyak goreng,
kecap manis yang bisa juga ditambahkan sayuran, daging, sambal, kerupuk
dan telur goreng, dari Belanda.
Ada lagu yang terkenal yang dinyanyikan oleh seorang penyanyi Belanda
bernama Tante Lien yang berjudul “Geef Mij Maar Nasi Goreng” (berikan
aku nasi goreng) yang direkam pada tahun 1979.
Lagu ini menceritakan tentang hubungan kuliner sejarah antara Belanda
dan Indonesa di China disebut Chao fan dan daging babi adalah ciri
khasnya.
Di Thailand disebut Khao Phad ciri khasnya daun ketumbar dan kecap
ikan, dari Korea disebut Bokeumbab, dari Peru dikenal Arroz Chaufa, Arab
menyebutnya Arab Habbatussauda bukan dari arab tapi kreasi khas
Indonesia yang umumnya memakai kambing dan jintan serta herbal.
Dari Jepang disebut Ashita, bukan dari Jepang tapi kreasi khas Indonesia ciri khasnya memakai Ashibata.
Sate atau Satai
Sate atau satai adalah makanan yang terbuat dari potongan daging
kecil-kecil yang di tusuk sedemikian rupa dengan tusukan yang terbuat
dari lidi tulang daun kelapa atau bambu yang di potong kecil-kecil
menyerupai lidi.
Kemudian di panggang menggunakan bara arang kayu dan bumbu sate
biasanya terbuat dari kacang tumbuk dan kecap, sate berasal dari Jawa,
Indonesia dan dari sana terkenal keseluruh Indonesia.
Hidangan internasional yang mirip sate antara lain yakitori dari
Jepang, Shis kebab dari Turki, shashilk dari Kaukasia, chuanr dari Cina
dan sosatie dari Afrika Selatan, sate terdaftar sebagai peringkat ke 14
dalam world’s 50 most delicious food.
Kata sate berasal dari bahasa Tamil, tapi ada juga teori lain yang
mengusulkan asal kata sate dari istilah minnan-Tionghoa sa tae bak yang
berarti tiga potong daging, sate Maranggi adalah sate yang terkenal di
Indonesia.
Bakso
Bakso atau baso adalah jenis bola daging yang lazim ditemukan pada masakan Indonesia.
Bakso pada umumnya dibuat dari campuran daging sapi giling dan
tapioka dan dalam penyajiannya disajikan panas-panas dengan kuah kaldu
sapi bening dicampur mie, bihun, taoge, tahu dan terkadang telur
ditaburi bawang goreng dan seledri.
Bakso memiliki akar dari seni kuliner Tionghoa Indonesia hal ini
ditunjukan dari istilah Bakso berasal dari kata bak-so dalam bahasa
hokkien yang secara harfiah berarti “daging giling”.
Karena kebanyakan orang Indonesia adalah muslim maka dibuatlah bakso
dari daging sapi bukan babi dan sampai sekarang bakso ada banyak variasi
seperti bakso urat,ikan,udang,malang, keju dan bakso bakar.
Soto
Soto merupakan hidangan khas Indonesia dan soto sendiri sudah dikenal
dengan makanan tradisional dari berbagai daerah dari Indonesia.
Menurut Dennys Lombart dalam buku Nusa Jawa asal mula soto adalah
makanan cina bernama “caudo” dan kota pertama yang mempopulerkan soto
adalah kota Semarang, dari “caudo” menjadi soto, ada banyak sebutan soto
orang Makasar menyebutnya coto.
Orang Pekalongan menyebutnya Tauto, soto identik dengan mie atau
soun, daging ayam, sapi, kerbau, perasaan jeruk limau, bawang goreng,
koya dan nasi.
Gudeg
Pada jaman penjajahan Ingggris tinggalah seorang warga negara Inggris
yang menetap di Yogya dan memiliki istri seorang perempuan Jawa.
Pada suatu hari sang istri memasak masakan yang sudah turun temurun
yang pada saat itu belum ada namanya dan suaminya pun makan dengan lahap
lalu sang suami bilang “good dek”.
Dari situlah terkenal istilah gudeg yang sekarang menjadi makanan
khas dari Yogya, gudeg terbuat dari nangka muda (gori) direbus diatas
tungku sekitar 100 derajat celcius selama 24 jam.
Sebagai lauk pelengkapnya ada daging ayam kampung da telur bebek
pindang yang kemudia di rebus, sedangkan rasa pedas merupakan paduan
sayur tempe dan sambal krecek dan menarik dengan menggunakan “besek”
(tempat dari anyaman bambu) atau menggunakan “kendil”(guci dari tanah
liat yang di bakar).
Banyak wisatawan asing yang berkunjung ke Yogya hanya untuk makan gudeg.
Rendang
Rendang merupakan masakan yang kaya rempah dengan daging sebahai
bahan dasarnya dan menggunakan karambia (santan kelapa) dan campuran
bumbu khas seperti cabai, lengkuas, jahe,kunyit,bawang, dan bumbu-bumbu
lainnya.
Rendang ini berasal dari daerah di Sumatera bagian barat yaitu
Minangkabau yang ditemukan pada abad ke 19, sejarah masakan khas padang
juga dapat ditemukan dalam catatan harian kolonel Stuers.
Pada tahun 1827 dimana ada banyak implisit deskripsi kuliner yang
diduga mengarah pada rendang, rendang berasal dari kata “merandang”,
yaitu untuk memasak santan hingga kering secara perlahan.
Nasi Rawon
Bagi lidah orang Jawa Timur tentu tidak asing lagi untuk menyantap
rawon yaitu masakan daging berkuah yang ditambahkan sayur berupa kol,
labu siam atau pepaya muda.
Kerak Telur Jakarta
Menurut sejarah kerak telor sudah ada pada zaman Belanda menjajah Indonesia pada waktu dulu.
Kerak telor merupakan warisan masa lalu dimana pada saat itu kota
yang bernama Jakarta masih banyak ditumbuhi pohon kelapa cara membuat
masakan ini cukup unik.
Saat kerak telor sudah setengah matang maka wajan akan dibalik dan
dibiarkan terkena bara api sambil dikipasi agar bara api tetap menyala
setelah agak kering dan matang barulah makanan disajikan.
Nasi Liwet
Nasi liwet adalah makanan khas Solo, nasi lliwet adalah nasi gurih
dimasak dengan kelapa mirip nasi uduk yang disajikan dengan sayur labu
siam, suwiran ayam dan areh semacam bubur gurih dari kelapa.
Tempe
Tempe adalah makanan yang berbahan dasar kedelai, menurut pakar tempe
dari Universitas Gajah Mada kata “kedele” dalam bahasa Jawa berdasarkan
penelitian genetik kedelai berasal dari Tiongkok meski tidak ada
keterangan apakah jenisnya kedelai hitam atau kuning namun menurut
sejarawan Ong Hok Ham tempe adalah sumbangan dari Jawa untuk dunia.